Artikel dari surat kabar Straits Times (surat kabar Singapura) yang berjudul (“More People Seeking Help for Eating Disorders here”, 1 Januari 2011, ST) baru-baru ini melaporkan bahwa para dokter telah melihat kenaikan yang pesat orang-orang yang dirawat karena mereka memiliki gangguan makan. Gangguan makan ini tidak hanya menyebabkan kerusakan drastis pada kesehatan penderitanya – namun juga mengakibatkan efek membahayakan untuk kesehatan gigi mereka.
Dokter gigi biasanya dapat mengetahui apabila pasien mereka menderita gangguan makan. Ini karena gusi dan gigi penderita akan menunjukkan tanda-tanda jelas dari kerusakan bagian tersebut. Apabila tidak ditangani dengan lebih cepat, kerusakan yang terjadi tidak akan dapat diperbaiki dan di beberapa kasus yang sudah parah, kerusakan ini juga dapat menyebabkan hilangnya gigi secara keseluruhan.
Ada dua macam gangguan makan yang utama – anoreksia dan bulimia nervosa. Pada kasus pertama, penderita memiliki ketakutan berlebihan akan kenaikan berat badan dan menolak makanan untuk mencapai berat badan yang lebih ringan dari berat badan normal. Pada kasus bulimia, penderita yang memiliki kelainan ini biasanya berpesta ria sebelum nantinya menggunakan segala cara untuk memuntahkan makanan yang telah dimakan.
Ketika orang menderita anoreksia, penolakan makanan secara terus-menerus menyebabkan penurunan yang berarti dalam produksi air liur, dimana diperlukan untuk membersihkan gigi. Penolakan ini juga menyebabkan mulut kering dengan bibir yang merah dan pecah-pecah. Penderita bulimia juga dihadapkan pada resiko pembusukan gigi, kehilangan gigi, dan penyakit gusi yang disebabkan karena muntah yang terlalu sering oleh karena asam lambung yang mengikis email gigi. Pengikisan gigi dipercepat apabila frekuensi muntah meningkat.
Untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada gigi yang telah terkikis, dokter gigi dapat menggunakan mahkota gigi, restorasi komposit (dimana bahan ini berwarna seperti gigi dan didesain untuk menggantikan email gigi) atau veneers untuk melindungi email gigi dari penggunaan lebih lanjut.
Gigi yang sensitif, gusi yang berdarah (akibat dari penyakit gusi atau pengikisan gusi), ketidaknyamanan dan warna gigi yang berubah adalah tanda-tanda dari kesehatan gigi yang tidak baik yang disebabkan oleh gangguan makan. Namun, kerusakan pada gigi para penderita gangguan makan dapat diperbaiki apabila mereka mengunjungi dokter gigi mereka secara teratur untuk melindungi gigi mereka dari kerusakan lebih lanjut.