Artikel ini pertama kali muncul di majalah Prime edisi Februari – Maret 2014. Kami telah memperbanyaknya untuk informasi bagi Anda yang melewatkannya ketika diterbitkan.
"Saya memiliki celah besar di antara gigi saya. Bolehkah saya mencari tahu, selain kurangnya daya tarik estetika, apakah akan ada konsekuensi buruk lainnya? Apakah saya akan mendapatkan bau mulut dengan sangat mudah?” tanya seorang pembaca Majalah Prime, Mr. Wong
Dr Daylene Leong, AS Periodontist at Kelompok Gigi Spesialis®, merekomendasikan hal berikut:
Selain kurangnya daya tarik estetika, kadang-kadang gigi yang berdekatan/di sekitarnya dapat bergeser atau miring ke dalam celah yang besar sehingga berpotensi mempengaruhi fungsi mengunyah dan meningkatkan kesulitan dalam membersihkan gigi. Ketika akses untuk kebersihan mulut terganggu, masalah seperti penyakit gusi dan kerusakan gigi dapat terjadi.
Tidak ada hubungan ilmiah antara celah besar antara gigi dan bau mulut. Namun, terkadang makanan bisa terperangkap di antara celah dan jika kebersihan mulut seseorang tidak memadai, makanan yang tertinggal di mulut menjadi tempat berkembang biaknya bakteri yang dapat menyebabkan bau mulut.
Ada beberapa kemungkinan penyebab bau mulut. Sedangkan kondisi subjektif bau mulut umumnya disebabkan oleh masalah gigi yang terlokalisir, seperti infeksi, tambalan gigi yang tidak pas atau gigi palsu, ada lebih banyak faktor yang dapat menyebabkan bau mulut tipe objektif, seperti:
- Penyakit periodontal atau gusi;
- Konsumsi makanan tertentu, misalnya bawang putih
- Kebersihan mulut yang buruk – disebabkan oleh partikel makanan di antara gigi, di lidah dan di sekitar gusi yang mengumpulkan bakteri;
- Kondisi mulut kering (xerostomia) yang dapat terjadi karena perubahan hormonal (misalnya menopause) atau karena obat lain;
- Merokok;
- Kondisi medis lainnya, seperti masalah sistem pencernaan, diabetes, infeksi telinga atau hidung, atau beberapa jenis kanker
Sangat penting bahwa seseorang menggunakan alat bantu pembersih gigi seperti sikat interdental untuk membersihkan permukaan gigi di sebelah celah ini untuk menghilangkan plak dan partikel makanan sehingga dapat mencegah perkembangan penyakit gusi atau gigi berlubang.
Mungkin juga disarankan untuk menemui dokter gigi untuk menentukan penyebab celah besar di antara gigi untuk mencegah masalah gigi lebih lanjut.
Dr Daylene Leong adalah Periodontist AS di Specialist Dental Group®, Singapura. Dia menerima pelatihannya di bidang khusus Periodontologi dari University of Michigan, AS. Dr Leong adalah Diplomat Dewan Periodontologi Amerika dan Tutor Klinis di National University of Singapore. Dia memiliki minat khusus dalam estetika periodontal, operasi plastik gingiva, dan implan gigi. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.specialistdentalgroup.com.