Artikel ini pertama kali muncul di majalah Ezyhealth edisi Februari 2014. Kami telah memperbanyaknya untuk informasi bagi Anda yang melewatkannya ketika diterbitkan.
TAHUKAH ANDA bahwa flossing bahkan lebih penting daripada menyikat gigi untuk mencegah penyakit periodontal (gusi) dan kehilangan gigi? Pada waktu tertentu, rongga mulut kita mengandung plak. Plak adalah film lengket dan tidak berwarna yang terus-menerus terbentuk di gigi Anda dan biasanya menyebabkan kerusakan gigi. Bakteri dan racun hidup dalam plak dan berpotensi mengiritasi jaringan gusi jika tidak dibersihkan secara menyeluruh. Iritasi ini menyebabkan reaksi peradangan oleh tubuh Anda yang pada akhirnya dapat menyebabkan radang gusi dan penyakit periodontal.
Hubungan antara Flossing dan Penyakit Periodontal
Menyikat gigi saja tidak cukup untuk menghilangkan plak di antara gigi secara efektif. Sikat gigi tidak dapat menjangkau sela-sela gigi individu, sehingga memungkinkan residu bakteri mikroskopis tetap berada di permukaan enamel yang seiring waktu berubah menjadi plak.
Plak menumpuk dengan cepat dalam waktu singkat. Orang dengan jumlah plak yang tinggi di mulutnya lebih rentan terhadap penyakit gusi, yang terkait erat dengan penyakit jantung, diabetes, dan berat lahir rendah sebelum waktunya. Jika tidak diobati, penyakit periodontal dapat menginfeksi jaringan dan tulang yang menopang gigi dan akhirnya menyebabkan gigi menjadi goyah atau tanggal.
Flossing dan menyikat gigi dua kali sehari adalah cara terbaik untuk memastikan gigi Anda bebas dari plak, radang gusi, dan penyakit periodontal.
Siapa yang Berisiko?
Beberapa orang mungkin lebih rentan terhadap penyakit periodontal karena faktor-faktor berikut:
Kawat gigi
Karena sifat kawat gigi logam, kebersihan mulut secara menyeluruh lebih sulit. Pemakai behel gigi akan lebih rentan terkena karang gigi, gingivitis atau bahkan demineralisasi email gigi. Jika tidak diobati, mereka dapat berubah menjadi masalah kesehatan mulut yang lebih serius dan mungkin menyebabkan waktu perawatan yang lebih lama. Menyikat gigi setiap selesai makan sangat dianjurkan. Anda perlu melengkapinya dengan flossing atau penyikatan interdental menggunakan benang floss atau sikat interdental.
Kondisi Medis
Beberapa kondisi medis seperti diabetes atau penyakit jantung, serta obat-obatan tertentu, meningkatkan risiko penyakit jantung. Penelitian telah menunjukkan bahwa penderita diabetes berisiko lebih tinggi terkena penyakit periodontal karena mereka lebih rentan tertular infeksi. Saat diabetes tidak terkontrol dengan baik, kadar gula yang tinggi dalam cairan mulut akan mendorong pertumbuhan bakteri penyebab penyakit gusi.
Pilihan Diet
Cemilan tidak sehat seperti kentang goreng atau soda adalah pilihan makanan yang buruk. Kentang goreng adalah makanan bertepung yang dimetabolisme menjadi asam yang menggerogoti enamel gigi. Ngemil ini di antara waktu makan juga meningkatkan kemungkinan penumpukan plak saat menyikat gigi segera setelah memakannya.
Penting untuk menumbuhkan kebiasaan flossing sejak usia muda karena kerusakan yang ditimbulkan bisa sangat mahal.
Flossing dianjurkan setidaknya sekali di penghujung hari, dan idealnya, setelah setiap makan. Jika flossing ringan terus-menerus menyebabkan gusi berdarah, itu bisa menjadi tanda penyakit gusi, dan sebaiknya berkonsultasi dengan dokter gigi atau spesialis gusi (periodontis).
Flossing setiap hari akan menghilangkan plak sebelum mengeras untuk membentuk kalkulus yang lebih melekat (karang gigi), yang kemudian membutuhkan scaling gigi profesional untuk menghilangkannya.
Flossing yang rajin dikombinasikan dengan teknik menyikat gigi yang baik dan pemeriksaan gigi secara teratur akan sangat membantu memastikan gigi Anda tetap cerah dan sehat seumur hidup.
Tidak Ada Lagi Alasan; Flossing Bukan Ilmu Roket!
- Pilih benang yang halus atau "wax" agar lebih mudah diluruskan di sela-sela gigi.
- Ambil seutas benang dengan panjang antara 35cm hingga 40 cm.
- Menghadap ke cermin, lilitkan kedua ujung benang di sekitar jari tengah kedua tangan beberapa kali sampai Anda memiliki bagian yang pendek di depan Anda.
- Kontrol hanya bagian kecil (2 cm) antara ibu jari dan jari telunjuk kedua tangan dan lepaskan benang di antara dua gigi yang berdekatan.
- Geser benang sepanjang mahkota gigi.
- Tarik benang menjadi bentuk-c dan selipkan di antara gusi dan gigi dengan lembut. Jangan terlalu kuat dengan benang, terutama saat menariknya lurus melintasi papila (bagian gusi yang runcing di antara gigi) karena dapat memotong gusi sehingga menyebabkan rasa sakit.
- Ulangi tindakan yang sama dengan bentuk-c menghadap gigi yang berdekatan.
Dr Helena Lee adalah Dokter Gigi Spesialis Periodonti dengan Specialist Dental Group®, Singapura. Dia juga seorang Dosen Tambahan di National University of Singapore. Dr Lee memiliki minat khusus pada implan gigi, operasi plastik gingiva, dan pencangkokan jaringan. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.specialistdentalgroup.com