Artikel ini pertama kali muncul di majalah Ezyhealth edisi Maret 2014. Kami telah memperbanyaknya untuk informasi bagi Anda yang melewatkannya ketika diterbitkan.
Bagi seorang anak, kunjungan ke dokter gigi bisa sangat melelahkan karena adanya perbedaan orang, suara, dan pemandangan yang mungkin mereka temui. Namun, kunjungan rutin ke dokter gigi sangat penting untuk memastikan kesehatan mulut yang baik dan untuk mempromosikan langkah-langkah kebersihan mulut yang baik. Berikut adalah beberapa langkah untuk membantu anak Anda merasa lebih nyaman dengan kunjungan ke dokter gigi.
1. Mulai Mereka Muda
Kunjungan gigi dianjurkan untuk anak-anak pada usia 1 tahun, atau ketika gigi pertama tumbuh di mulut. Meskipun beberapa orang tua mungkin merasa bahwa 'gigi bayi' tidak sepenting gigi permanen, kesehatan gigi ini sangat penting karena merupakan pengganti gigi permanen. Kegagalan dalam merawat gigi bayi dapat menyebabkan gigi berlubang, nyeri, dan infeksi. Kehilangan dini gigi ini dapat berdampak pada erupsi gigi permanen.
Kunjungan rutin sejak usia muda juga akan memungkinkan anak untuk membangun hubungan dengan dokter gigi, dan membangun rasa percaya diri anak sehubungan dengan perawatan gigi. Jika anak datang untuk kunjungan gigi pertamanya yang memerlukan penambalan atau pencabutan, atau hanya ketika mereka mengeluh sakit atau tidak nyaman, hal ini bisa sangat menegangkan tidak hanya bagi anak tetapi juga bagi orang tua.
2. Perhatikan Bahasa Anda
Orang tua yang merasa cemas dengan kunjungan ke dokter gigi sering kali menularkan kecemasan ini kepada anak-anak mereka. Sadarilah bahwa bahkan anak kecil adalah pendengar yang tajam, dan orang tua harus berhati-hati dengan kata-kata mereka saat menceritakan pengalaman mereka sendiri di dokter gigi. Saat menjelaskan seperti apa kunjungan ke dokter gigi pada anak, cobalah untuk menghindari kata-kata seperti 'sakit' atau 'sakit', meskipun dalam konteks mengatakan bahwa perasaan tersebut tidak akan muncul. Dokter gigi anak sering kali memiliki kosakata uniknya sendiri saat berkomunikasi dengan anak kecil. Misalnya, orang tua dapat memberi tahu anak-anak mereka bahwa dokter gigi akan membersihkan 'serangga gula' di gigi mereka.
Usahakan untuk tidak membuat janji kepada anak terkait kunjungan ke dokter gigi. Misalnya, hindari janji bahwa dokter gigi hanya akan 'memeriksa giginya' karena anak Anda mungkin perlu dibersihkan giginya atau bahkan ditambal. Yang terbaik adalah fokus pada pengalaman daripada perawatan apa yang mungkin dilakukan.
3. Jangan menggunakan Kunjungan ke Dokter Gigi sebagai Hukuman
Penting agar orang tua tidak menggunakan kunjungan ke dokter gigi sebagai 'ancaman' atau hukuman bagi anak-anak mereka. Ini menanamkan pada mereka anggapan bahwa kunjungan ke dokter gigi selalu dikaitkan dengan rasa sakit atau ketidaknyamanan, dan akan selalu tidak menyenangkan. Oleh karena itu penting untuk tidak menggambarkan dokter gigi sebagai seseorang yang harus ditakuti oleh anak mereka.
4. Bermain peran di rumah
Orang tua dapat membuat kunjungan ke dokter gigi tidak terlalu membuat stres dengan melakukan permainan peran sederhana dengan anak-anak mereka. Jelaskan bahwa dokter gigi akan menghitung gigi si kecil. Dengan menggunakan sikat gigi anak Anda, hitung dengan keras jumlah gigi yang ada. Kemudian lanjutkan menggunakan sikat gigi untuk membersihkan gigi anak Anda. Setelah selesai, orang tua dapat meminta anaknya untuk menunjukkan cara membersihkan gigi mainan lunak atau binatang kesayangannya.
5. Baca Buku Cerita tentang Kunjungan Dokter Gigi
Membaca buku cerita dengan ilustrasi yang baik juga merupakan cara yang baik untuk membantu anak mengatasi rasa takutnya terhadap dokter gigi. Beberapa contoh buku cerita yang bagus untuk mendorong mereka adalah Peppa Pig: Perjalanan Dokter Gigi dan Topsy and Tim: Pergi ke Dokter Gigi.
6. Bersiaplah untuk beberapa perlawanan
Bahkan dengan semua persiapan yang dilakukan untuk membantu memastikan bahwa kunjungan gigi anak Anda menyenangkan dan menyenangkan, bersiaplah untuk beberapa rewel atau penolakan pada awalnya. Anak kecil mungkin tidak sepenuhnya memahami apa yang coba dilakukan oleh dokter gigi, dan mungkin merasa tidak nyaman diperiksa oleh orang asing. Ini dapat menyebabkan anak menangis atau menggeliat. Meskipun orang tua mungkin cemas dan tertekan oleh hal ini, dokter gigi dan staf mereka akan berpengalaman dengan skenario ini dan akan melakukan yang terbaik untuk menenangkan orang tua.
7. Tekankan pentingnya mengunjungi dokter gigi
Ketika tindakan kebersihan mulut yang baik dan kunjungan gigi rutin dilakukan sejak usia muda, orang tua menanamkan kepada anak-anak mereka bahwa mengunjungi dokter gigi adalah suatu keharusan dan bukan pilihan. Seiring waktu, kunjungan ke dokter gigi akan dilihat sebagai kemitraan penting untuk mencapai dan mempertahankan kesehatan mulut yang baik, bukan sebagai hukuman atas kebiasaan makan dan gigi yang buruk.
Dr May Ling Eide adalah dokter bedah gigi dengan pelatihan spesialis ortodontik di Specialist Dental Group®. Dia menerima pelatihan spesialis dalam Ortodontik dari Universitas London, Inggris Raya, dan terdaftar sebagai Ortodontis di Daftar Spesialis Dewan Gigi Umum di Inggris Raya. Dr Eide adalah Dosen Klinis Tambahan di National University of Singapore. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.specialistdentalgroup.com.