Pandemi virus corona membuat kita semua terbiasa menggunakan masker sebelum keluar rumah. Dan bagi sebagian dari Anda, Anda mungkin mulai menyadari bahwa ada bau aneh di balik topeng Anda. Yah, bukan topeng yang menyebabkan Anda bau mulut. Mengenakan masker hanya membuat Anda lebih sadar tentang fakta bahwa Anda memiliki bau mulut. Bayangkan menangkupkan tangan ke mulut untuk menguji napas Anda, efeknya sama.
Halitosis, lebih dikenal sebagai bau mulut, disebabkan oleh bakteri penghasil bau yang ada di gigi dan lidah kita. Ini bisa menjadi masalah sementara bagi sebagian orang, sementara yang lain mungkin bergumul dengannya setiap hari.
Bau mulut sementara bisa terjadi karena pola makan kita, seperti setelah makan yang mengandung bawang putih, atau mengonsumsi minuman seperti alkohol dan kopi. Sementara bau mulut kronis (atau persisten) menandakan adanya masalah gigi dan/atau medis lainnya.
Sebelum Anda memutuskan untuk membuat permen untuk menyembunyikan bau mulut Anda, berikut adalah beberapa tips tentang apa yang dapat Anda lakukan tentang bau mulut Anda, dan apa yang harus Anda hindari untuk mencegah terjadinya bau mulut lebih lanjut.
Apa yang dapat saya lakukan dengan bau mulut saya?
1) Tingkatkan praktik perawatan mulut pribadi
Sangat penting untuk menyikat gigi dengan pasta gigi berfluoride dua kali sehari, setidaknya dua menit setiap kali. Ingatlah untuk menyikat lidah dan gusi dengan lembut juga. Ini akan membantu mengurangi jumlah bakteri di mulut Anda.
Menyikat setelah makan dianjurkan, namun jika itu tidak memungkinkan, membilas mulut Anda dengan obat kumur non-alkohol juga akan membantu.
Flossing adalah bagian penting dari perawatan mulut yang harus dilakukan setidaknya sekali sehari untuk menghilangkan plak di sela-sela gigi.
2) Minum lebih banyak air sepanjang hari
Konsumsi air yang sering (ya, harus air putih) membantu merangsang produksi air liur. Air liur memainkan peran penting dalam kesehatan gigi kita serta memerangi bau mulut. Ini membantu memecah makanan saat kita makan, membuang sisa makanan yang tidak diinginkan dari mulut kita dan menghasilkan zat pelawan bakteri untuk mencegah gigi berlubang dan infeksi.
Ketika air liur kita berkurang, napas kita akan cenderung berbau. Anda mungkin mengamati bahwa Anda memiliki napas pagi saat bangun di pagi hari. Ini karena ada penurunan produksi air liur pada malam hari. Menyikat gigi dan minum air putih untuk menjaga kelembapan mulut umumnya akan menghilangkan bau mulut di pagi hari.
Masalah gigi yang menghambat produksi air liur adalah mulut kering (xerostomia). Bau mulut yang terus-menerus adalah salah satu gejala mulut kering. Air minum tidak akan cukup untuk mengobati kondisi ini. Oleh karena itu, jika Anda menduga bahwa Anda menderita kondisi ini, Anda disarankan untuk mengunjungi dokter gigi/spesialis gigi Anda untuk mendapatkan bantuan profesional. Informasi lebih lanjut tentang pengobatan xerostomia dapat ditemukan di sini.
3) Kunjungi dokter gigi/spesialis gigi anda secara teratur
Sebagian besar kasus bau mulut disebabkan oleh masalah gigi seperti gigi berlubang dan penyakit gusi. Mengunjungi dokter gigi/spesialis gigi Anda secara rutin setiap enam bulan sekali akan memungkinkan masalah gigi ini dapat diketahui lebih awal dan segera ditangani. Ini akan mencegahnya berkembang menjadi kondisi gigi yang lebih serius yang memerlukan perawatan ekstensif dan lebih mahal.
Jika ditemukan bahwa alasan bau mulut Anda mungkin karena kondisi medis seperti refluks lambung, diabetes, penyakit hati atau ginjal, rujukan ke dokter medis yang sesuai akan dibuat.
Selama kunjungan gigi Anda, selain pemeriksaan gigi menyeluruh, sesi pembersihan profesional (scaling dan polishing) dengan dokter gigi / spesialis gigi Anda juga akan dilakukan. Ini adalah satu-satunya cara untuk menghilangkan plak yang mengeras (karang gigi) pada gigi Anda. Tartar menyebabkan bukaan kecil (kantong) di antara gigi dan gusi Anda, memungkinkan makanan, bakteri, dan plak terkumpul dan menghasilkan bau yang kuat.
Apa yang tidak boleh saya lakukan untuk mencegah bau mulut?
A) Asap atau kunyah tembakau
Bahan kimia (misalnya tar, nikotin) dari rokok menumpuk di mulut Anda saat Anda merokok. Mereka menempel di gigi, gusi, lidah, dan pipi bagian dalam untuk menghasilkan bau. Udara panas tidak hanya mengeringkan mulut dan air liur Anda, mendorong pertumbuhan bakteri penghasil bau tertentu. Hal ini juga menyebabkan sel-sel jaringan mulut yang melindungi mulut menjadi rusak.
Mengunyah tembakau, yang ilegal di Singapura, memiliki efek serupa pada ekosistem mulut kita.
Dengan berhenti dari bokong, Anda mengambil langkah pertama menuju napas yang lebih baik dan kesehatan gigi yang lebih baik.
B) Diet tinggi gula
Bakteri di mulut kita menyukai gula. Ini berinteraksi dengan gula untuk melepaskan asam dan senyawa sulfur yang mudah menguap yang menyebabkan bau. Oleh karena itu, kurangi makanan manis dalam diet Anda, terutama makanan manis yang lengket seperti karamel dan permen karet. Jika Anda harus memakannya, makanlah bersama dengan makanan utama Anda (dan bukan sebagai camilan) sehingga air liur ekstra Anda (dari mengunyah) akan membantu membersihkannya.
C. Konsumsi alkohol berlebihan
Alkohol mengeringkan mulut. Baik itu anggur, bir, koktail, atau sampanye, penelitian telah menunjukkan bahwa semakin tinggi konsumsi alkohol, semakin besar kemungkinan seseorang mendapatkan bakteri jahat di mulut, sekaligus membunuh bakteri baik.
Kuncinya adalah minum secukupnya dan minum banyak air selama proses tersebut.