8 Maret adalah Hari Perempuan Internasional, hari yang merayakan pencapaian perempuan di masa lalu, sekarang dan masa depan. Wanita tidak lagi tinggal di rumah tetapi juga menjadi pemimpin akademik, eksekutif perusahaan senior, dan politisi aktif. Namun, menemukan keseimbangan kehidupan kerja yang optimal masih menjadi tantangan. Hal ini menjadikan kesehatan yang baik sebagai pertimbangan penting bagi perempuan aktif untuk sepenuhnya memanfaatkan hak-hak yang telah berhasil mereka klaim selama ini.
Kita semua menjalani siklus hidup dari saat kita pertama kali lahir sampai kita mencapai usia dewasa. Demikian pula kondisi gigi wanita akan berubah seiring berjalannya waktu. Keadaan dia gusi akan berfluktuasi sesuai dengan kadar hormon, terutama dari masa remaja hingga menopause. Ada empat tahap kehidupan utama yang memengaruhi kesehatan gigi seseorang yang harus lebih diperhatikan wanita:
1) Pubertas: Selama masa pubertas, hormon seks seperti progesteron dan estrogen akan meningkat, menyebabkan lebih sensitif pada gusi. Gusi bisa menjadi bengkak dan kemerahan.
2) Menstruasi: Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Periodontology, beberapa wanita mengalami masalah mulut saat pra-menstruasi, terutama di area gusi seperti gusi berdarah, bisul, dan gusi kemerahan.
3) kehamilan: Ada beberapa kondisi gigi yang harus diperhatikan oleh calon ibu, seperti: erosi gigi, mulut kering, air liur berlebihan dan radang gusi kehamilan. Penelitian juga menunjukkan hubungan yang erat antara penyakit gusi dan komplikasi kehamilan seperti kelahiran prematur.
4) Menopause dan Pasca Menopause: Wanita yang lebih tua yang berada dalam masa menopause dan pasca-menopause juga dapat mengalami ketidaknyamanan mulut karena penurunan kadar estrogen. Gejalanya meliputi mulut kering, sensasi terbakar pada jaringan gusi, dan perubahan pada indera perasa.
Mengetahui bagaimana perubahan biologis mempengaruhi kesehatan mulut mereka, sebaiknya tetap selangkah lebih maju dalam meminimalkan masalah gigi saat kondisinya masih ringan.
Beberapa tindakan pencegahan antara lain sebagai berikut:
– Semua wanita yang berencana untuk memulai sebuah keluarga harus memeriksakan kesehatan gigi mereka.
Terkait: Haruskah Saya Mengunjungi Dokter Gigi Ketika Saya Hamil?
– Dalam kasus wanita yang lebih tua, penelitian menunjukkan bahwa keropos tulang (osteoporosis) berperan dalam peningkatan risiko penyakit gusi. Jadi, mengonsumsi suplemen lebih awal untuk meningkatkan kepadatan tulang dapat membantu.
Secara keseluruhan, rutinitas menyikat gigi dan flossing perawatan rumah sehari-hari yang tepat dikombinasikan dengan perawatan profesional setiap 6 bulan dengan dokter gigi Anda akan sangat membantu untuk memastikan bahwa senyum Anda sehat dan cerah di berbagai tahap kehidupan.