Kita semua menjalani siklus hidup mulai dari saat kita dilahirkan, mulai mengambil langkah pertama kita, berlarian sebagai balita, menjadi remaja, bekerja dewasa dan akhirnya menjadi dewasa. Seiring bertambahnya usia wanita, keadaan gusi mereka akan berfluktuasi sesuai dengan kadar hormon, terutama dari masa remaja hingga menopause.
Menurut Akademi Periodontologi Amerika, kondisi gusi akan berubah seiring dengan perubahan pada setiap fase kehidupan. Ada empat tahapan utama yang harus diperhatikan wanita:
- Tahap pubertas
Selama pubertas, hormon seks seperti progesteron dan estrogen akan meningkat dan menyebabkan lebih sensitif pada gusi. Gusi bisa menjadi bengkak dan kemerahan.
- Tahap menstruasi
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Jurnal Periodontologi, beberapa wanita mengalami masalah rongga mulut saat pra-menstruasi, terutama di area gusi seperti gusi berdarah, maag, gusi kemerahan, dan komplikasi rongga mulut lainnya.
- Masa Kehamilan
Ada beberapa kondisi gigi yang harus diperhatikan oleh semua calon ibu:
- erosi gigi
- mulut kering
- air liur yang berlebihan, dan
- radang gusi kehamilan.
Grafik Universitas Columbia, Fakultas Kedokteran Gigi telah menemukan bahwa frekuensi muntah berhubungan dengan tingkat erosi gigi – semakin sering seseorang muntah, semakin buruk erosi email gigi. Anda juga dapat merujuk ke posting blog kami di gangguan makan Untuk informasi lebih lanjut tentang ini.
Bagi yang mengalami mulut kering, efeknya bisa diminimalkan dengan mengonsumsi banyak cairan. Ada juga gel tertentu di pasaran yang membantu menciptakan air liur buatan.
'Gingivitis kehamilan' mungkin dialami oleh beberapa wanita hamil – ini adalah kondisi yang mengacu pada gusi bengkak dan berdarah. Flossing, menyikat gigi, dan pembersihan gigi menyeluruh oleh periodontis dapat membantu mengurangi pembengkakan gusi.
Dalam beberapa kasus, pembengkakan gusi bisa menjadi lebih besar, sehingga menimbulkan kondisi yang dikenal sebagai 'tumor kehamilan' – yakinlah, ini tidak bersifat kanker dan biasanya akan sembuh setelah melahirkan bayi saat kadar hormon dinormalisasi.
Kami menganjurkan agar semua wanita yang berencana untuk memulai sebuah keluarga mendapatkan kesehatan gigi mereka sejak awal. Baca postingan blog Specialist Dental Group di “Kehamilan dan Kondisi Gusi Anda” untuk informasi lebih lanjut tentang hubungan antara penyakit gusi dan komplikasi kehamilan, seperti kelahiran prematur.
- Menopause dan Post-Menopause
Wanita yang lebih tua yang berada dalam masa menopause dan pasca-menopause mungkin juga mengalami ketidaknyamanan mulut karena penurunan kadar estrogen. Gejalanya meliputi mulut kering, sensasi terbakar di jaringan gusi, dan perubahan selera.
Sebuah penelitian yang baru-baru ini dilakukan oleh Universitas Adelaide (Australia), Pusat Penelitian Gigi Klinis Colgate Australia telah menunjukkan bahwa keropos tulang (osteoporosis) berperan dalam peningkatan risiko penyakit gusi. Jadi, mengonsumsi suplemen untuk meningkatkan kepadatan tulang dapat membantu.
Secara keseluruhan, perawatan harian yang tepat di rumah dan perawatan profesional (pemeriksaan 6 bulanan) dengan periodontis akan sangat membantu sebagai tindakan pencegahan.
Konsultasikan dengan spesialis gigi Anda sesegera mungkin ketika komplikasi mulut berlanjut. Ingatlah, bahwa mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Untuk informasi lebih lanjut tentang pengobatan gusi, kunjungi Grup Spesialis Gigi situs web.
Apakah Anda memiliki cerita untuk dibagikan tentang bagaimana gusi Anda terpengaruh selama kehamilan atau tahap lain dalam hidup Anda? Kami akan senang mendengar mereka!