Gangguan makan adalah kondisi mental yang mempengaruhi banyak remaja dan dewasa muda, dan ada peningkatan jumlah pasien yang didiagnosis selama bertahun-tahun, yang mengganggu dan mengkhawatirkan. tren.
Gangguan makan dikaitkan dengan berbagai konsekuensi psikologis, fisik, dan sosial yang merugikan. Ini bukan hanya kondisi mental yang rumit tetapi juga mempengaruhi kesehatan gigi secara keseluruhan. Tahukah Anda bahwa seorang dokter gigi dapat mendeteksi seorang pasien dengan gangguan makan hanya dengan pemeriksaan klinis dan kondisi giginya?
Beberapa tanda pertama seseorang yang menderita gangguan makan dapat ditentukan dari perubahan di mulutnya. Mereka mungkin menunjukkan gejala berikut (beberapa tetapi tidak semua, tergantung pada tingkat keparahan kondisinya):
- Sensitivitas ringan hingga ekstrem terhadap makanan dan minuman dingin dan panas
- Nyeri tiba-tiba pada gigi tertentu tanpa diketahui penyebabnya
- Kekeringan pada mulut dan bibir
- Kelenjar ludah membesar
- Kemerahan pada langit-langit dan tenggorokan
Regurgitasi (muntah) yang luas akan menyebabkan enamel gigi rusak (terkikis) akibat paparan asam lambung yang terus-menerus. Tanda-tanda yang jelas bahwa seseorang mengalami gangguan makan adalah gigi pendek, rapuh dan tembus cahaya. Mereka juga sering mengeluh gigi sensitif dan lebih rentan terhadap gigi berlubang karena menyikat gigi secara ekstensif dan berkumur setelah episode muntah. Beberapa dari gejala ini muncul paling cepat 6 bulan sebelum pasien mulai mengeluhkan rasa tidak nyaman atau nyeri.
Kunjungan ke dokter gigi dapat membantu dalam deteksi dini jika orang tersebut menderita gangguan makan. Ada berbagai pilihan perawatan untuk mengatasi masalah gigi yang timbul akibat gangguan makan. Meskipun kerusakannya tidak dapat dipulihkan, seseorang masih dapat mencegah kerusakan lebih lanjut dari keseluruhan kondisi gigi dengan mendorong pasien untuk mengunjungi gigi setidaknya dua kali setahun.
Namun, selain dokter gigi, penting bagi pasien untuk mencari bantuan medis sesegera mungkin. Perawatan mungkin melibatkan tim yang terdiri dari psikiater, psikolog, dokter, ahli diet, pekerja sosial medis, terapis keluarga, perawat, terapis okupasi, dan fisioterapis.
Menjadi pemberi perawatan bagi seseorang dengan gangguan makan itu membuat stres. Namun, deteksi dini dapat membantu memastikan bahwa orang yang mereka cintai menerima perawatan medis yang sesuai dan sebelum kondisinya memburuk.
Silakan berlangganan blog untuk topik terkait gigi yang lebih menarik atau 'Like' kami Halaman Facebook Kami untuk pembaruan terbaru tentang aktivitas tim kami.